Another Google Motive

June 22nd, 2010

Kemarin, kalo ga salah sebulan yang lalu Google dateng ke Binus. Menurut info salah satu dosen S2, katanya mereka kemari pgn kerja sama dengan Binus tentang pengembangan teknologi Voice Recognitionnya. Dan kata beliau, Google rencananya pgn mempercantik teknologi itu sampe ketingkat dialek2nya. Jadi kalo kita ketik “It’s okay, if that so” dalam bahasa inggris, kita bisa denger “Oke La Kalo Begitu” versinya Warteg Boyz dalam dialek Jowo. Begitulah simplenya..

Tapi karena saking penasarannya, akhirnya saya mencoba mencari tahu apa sih maksud Google bikin teknologi Voice Recognition kaya gt? Kenapa mesti Voice Recognition, padahal diakan bisnis utamanya Search Engine?

Akhirnya saya menemukan jawabannya, kembali ke beberapa bulan yang lalu Google meluncurkan hardware pertamanya yakni sebuah Smartphone bernama Nexus One. Yup, anda benar..

Kemungkinan besar Google bakal gunain Voice Recognitionnya buat nambah fungsi di smartphone terbarunya itu. Tapi apa untungnya si Voice Recognition? Kenapa bela-belain ampe tingkat dialek gitu?

Kemudian saya kembali ke beberapa bulan sebelumnya lagi dimana Google baru meluncurkan produk barunya yakni Google Wave.. *saya udah punya akunnya lho? -sombong

Kalo kita perhatiin Demonya Google Wave, diakhir demo sang product manager menunjukkan fitur paling canggih, menurut saya, di Google Wave. Si manager mengetik dalam bahasa Rusia, dan dalam detik itu juga, kata perkata, langsung ditranslate ke bahasa Inggris di lawan bicaranya…Sungguh genius..

Lah terus apa hubungannya to mas? Anda mungkin uda bisa menerka2…

Ya, dengan adanya voice recognition yang canggih, anda dapat membayangkan sebuah ponsel dimana saat anda berbicara bahasa Indonesia, lawan bicara anda mendengar dalam bahasa inggris..detik itu juga, saat itu juga…

Sebuah potensi yang sangat besar untuk smartphone, dan bisa jadi mengalahkan teknologi multitouch-nya iPhone yang lagi ngetren saat ini..

Walaupun pasti banyak masalah yang muncul, misalnya salah translate, tapi Google bisa jadi Pioneer di teknologi ini. Dan bukankah Jakarta tidak dibuat dalam sehari? Pastinya teknologi Google bakal terus diasah hingga lebih ciamik lagi seiring berjalannya waktu..

Semoga Google menyadarinya.. 😀